Salam
Dalam kesempata ini saya ingin berbagi pengalaman dan
perjalanan hidup saya kepada para pembaca sekalian, yang saya harapkan tentunya
dapat menambah wawasan dan manfaat bagi para pembaca sekalian.
Saya adalah seorang pemuda yang bekerja di salah satu
perusahaan kapal pesiar di eropa, nah tentunya kan saya keliling dunia gratis,
hehe….sudah keliling dunia gratis masih dapat gaji pula, tentunya saya sangat
bersyukur, dalam perjalanan ibadah saya sebagai seseorang yang menganut agama
tentunya tidaklah mudah beradaptasi di Negara lain, dalam kasus ini saya
beragama islam, kita ambil saja contoh disaat dalam cruise atau berlayar kapal
kadang berda dalam keadaan yang tak tentu, tidak tau mana utara, selatan,timur
barat, lebih sulit lagi tentang waktu karana berpindah dari Negara ke Negara
lain yang mengalami pergeseran waktu berbeda karna berganti Negara setiap
harinya, untuk yang Bergama islam seperti saya, yang diwajibkan untuk sholat
tentunya sulit kapan wktu yang benar untuk beribadah.
Temen temen satu Negara sependapat bilang “ sumua itu
tergantung niatnya, kamu gak perlu kwatir itu urusan tuhan ” ya q sependapat dengan mereka masalah ibadah
kita diterima atau tidak, benar tidak itu urusan tuhan, hanya dia yang maha
mengetahui.
Nah dalam kasus ini saya akan bertnya kepada para pembaca,
pernahkan anda pergi ke norwaegia? Atau anda berencana pergi ke Negara
tersebut? Negara yang mempunyai pemandangan spektakuler yang hanya saya temui
selama di hidup saya ini merupakn Negara beriklim sangat dingin,dingin yang
belum pernah aku jumpai selama hidup di Negara Indonesia, bersalju dan
mempunyai letak geografis yang mendekati kutub bumi.
Lalau apa permasalahannya ?
Saat itu adalah bulan suci ramadhan yang mewajibkan umat
muslim untuk berpuasa, akan tetapi beribadah puasa disini itu tidaklah mudah
karna dalam satu hari hampir waktunya
seperti siang…jadi dalam sehari Negara ini hanya mengalami malam sekitar 2
samapi 3 jam saja.
Lalu muncul pertanyaan lagi dari saya bagaimana orang muslim
yang hidup di Norway dengan keadaan seperti ini, adaptasi apakah yang mereka
lakukan untuk dapat bertahan. Walaupun mayoritas di Negara ini non muslim
mungkin ada sebagian kecil dari mereka yang islam.
Para sahabat saya sepakat untuk mengikuti aturan yang ada
dalam Indonesia antara saur subuh jam 3 sampai buka puasa jam 6 malam termasuk
saya juga walaupun gak penuh full satu bulan, hehe ….dan ada juga yang
mengikuti aturan terbit hingga terbenamnya matahari.
Melihat dari pengertian puasa adalah menahan diri dari
makan,minum dan segala yang menbatalkannya dimulai dari matahari terbit sampai
matahari terbenam/tenggelam.lantas saya beropini dalam hati sambil merenung,
jika memang pengertian puasa seperti itu maka haruslah kita melaksanaknnya,
lalu saya berangan – angan “tidak
makan,minum, bisa dikatakan dalam 24jam dikurangin waktu tenggelamnya matahari
sekitar 3jaman 24 -3 = 21jam, jadi saya harus menahan diri selama kurang lebih
21 jam, lalu buka puasa…dan saur antara 3 jaman. Masak sih saya harus makan
terus memanfaatkan waktu yang ada makan terus 3 jam non stop, ya bisa – bisa
meledak perutku…!!!hahahaha”
Itu baru satu hari low…kalau satu bulan?!!!
Kembali lagi dengan kata – kata “NIAT” saya berpendapat
puasa adalah bentuk ibadah menahan diri, ada yang beropini puasa itu juga ga
harus ga makan ga minum koq, kamu hanya makan nasi putih aja sama minum air
putih saja kalau kamu niatnya puasa juga itu suatu ibadah, kamu ga makan asin
kamu niatkan puasa itu juga ibadah, semakin berat tantangannya maka semakin
besar manfaat yang kita terima,karna dari dasarnya memang ibadah menahan diri.namun
dalam hal ini puasa wajib bukan sunah.
Lalu saya bertanya – Tanya dalam hati dan bagi para
pembacayang budiman, silahkan anda menjawab jikalau anda ingin sedikit berbagi
ilmu kepada saya, tentu saja saya akan sangat senang dan berterima kasih
sekalikalau pembaca mau sedikit berbagi ilmu kepada saya yang masih bodoh ini.
“apakah ibadah dalam agama islam hanya di khususkan untuk daerah Nabi.muhamad saw dan jatuhnya wahyu /
al – quran seperti Negara tropis,sub tropis layaknya arab dan indonesia?”
“Bagaimana peraturan di daerah seperti kasusnya yang
tertulis disini ? apakah terdapat ayat – ayat kushus mengenai hal ini dalam al
– quran/ as – sunah ?
dalam agama islam memakai gamis/baju arab/jubbah, yang saya
dengar adalah hukumannya sunah, di lakukan kita dapat pahala kita gak lakukan
juga gak apa – apa. Dan di Indonesia banyak orang yang beragama islam yang memakai pakaian ini juga
, sebagai contoh para kyai, ulama – ulama dsb.
Saya membayangkan kalau mereka mereka ini hidup di Negara
dingin seperti ini apa yang kan terjadi ?!! kita lihat saja baju arab seperti
itu tipis dan longgar kayak saringan tahu. Apa yang akan yang terjadi yha ?!!
Ibaratkan masyarakt norwegia memakai baju seperti baju arab
yang tipis sedangkan negarnya sangat dingin, mungkin mereka akan punah dari
peradaban. Bisa saya bilang masyarakat Indonesia beruntung karna letak Negara
yang memungkinkang memkai pakaian seperti itu.Tapi terserah individu toh itu
katanya sunnah….sesuaikan dengan lingkungannya.
Salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar